“Kalian benar-benar akan tidur di rumah Om Byan? Bunda tidak akan membukakan pintu untuk kalian jika kalian memilih untuk bermalam di sana.” Suara Kasih terdengar tegas, namun pendirian Tian dan Tiara juga lebih kuat. Keduanya masih dalam gendongan Byan, saling menatap satu sama lain seolah ingin menguatkan. “Iya, kami mau bersama Ayah saja! Kami tidak ingin kembali ke Kanada!” Teriak Tiara yang membuat Kasih terkejut setengah mati. Anaknya kini lebih memilih Byan. “Baiklah. Jangan menangis jika besok kalian tidak bertemu lagi dengan Bunda.” Ucap Kasih mencoba menguatkan hatinya, dia ingin anak-anaknya belajar bertanggung jawab atas pilihannya. Walau hatinya begitu terluka dan sakit melihat anak-anaknya lebih memilih Byan atas keinginannya sendiri. “Kasih … Jangan terlalu keras pad