Ponsel Shafira berbunyi ketika sedang melipat pakaian di karpet ruang tengah.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Mas sudah sampe rumah setengah jam yang lalu, Sha. Ini lagi rebahan di kamar."
"O, Alhamdulillah. Segera makan malam dan istirahat kalau gitu."
"Nggak betah di rumah. Rasanya pengen balik kesitu lagi. Sepi disini. Anak-anak lagi ngapain?"
"Lagi nonton kartun. Habis makan tadi."
"Mas kangen sama kalian."
"Ish, baru juga pulang."
"He'em, beneran ini. Bisa nggak nikahnya dipercepat saja. Ngapain harus nunggu bulan depan. Minggu depan aja. Besok Mas maraton ngurus surat-suratnya."
Shafira mendengkus kesal.
"Sha, boleh ya?"
"Enggak. Kan udah diputusin bulan depan. Tadi siang kita dah sepakat. Aku juga mau ngurus surat pindah lagi ke Surabaya. Terus pamit sama Bidan Etik
