Citra masih diam, mencari jawaban yang tepat. Agar Cakra tidak tahu, kalau ia sudah berdusta mengalami amnesia selama ini. "Aku sudah sembuh dari amnesia." Citra menemukan jawaban yang dirasa tepat. "Secepat ini?" Cakra tidak percaya begitu saja. Rasa curiga hadir di dalam hatinya, kalau Citra sudah berbohong. "Kamu tidak suka! Tidak ingin aku ingat jahatnya kamu dulu?" Citra marah untuk menutupi kebohongannya. "Maafkan aku tentang masa lalu kita. Awal kita menikah aku memang membencimu, bahkan benci sekali. Tapi, ya seperti yang aku katakan, benci jadi benar-benar cinta." Cakra mengusap pipi Citra. "Aku jatuh cinta padamu, Citra. Sungguh ujian cinta yang sangat berat harus aku lalui. Saat kamu bisa melupakan aku, dan membangun cinta yang baru. Aku ikhlas melihat kamu bahagia, tapi