"Ya, ada apa, Pak. Katakan saja," ucap Citra. Fauzi menghela nafas. "Sejujurnya, sejak awal bertemu, aku jatuh cinta padamu." Suara Fauzi lirih nyaris tak terdengar, tapi bagai ledakan maha dahsyat bagi Citra. "Maaf, aku hanya ingin mengungkapkan saja. Agar hilang rasa mengganjal di dalam dada." Fauzi menatap wajah Citra. "Dulu, kamu masih memiliki suami yang menjadi TKI, tentu aku tak bisa mengungkapkan perasaan cintaku ini. Aku sangat terkejut saat tiba-tiba Pak Catur memberitahu, Hendra akan menikah denganmu." Fauzi menggenggam telapak tangannya sendiri yang ada di atas meja. "Aku bertekad, jika Hendra tidak bisa membuat kamu bahagia, maka aku akan merebut kamu dari Hendra. Tapi ternyata, hidup kalian sangat bahagia. Sehingga akhirnya aku menerima perjodohan dengan Astri." Cit