Siang ini Bu Cahya sangat bahagia, karena mendapat maaf dari suami, dan putranya. Pak Raska datang ke rumah Cakra, setelah Cakra menelepon untuk menceritakan apa yang terjadi pada ibunya. Mereka bertiga duduk di ruang tengah. Bu Cahya duduk bersimpuh di hadapan Pak Raska. "Aku minta maaf, tolong maafkan semua salahku." Pak Raska memegang bahu istrinya. Ditarik istrinya agar berdiri di hadapannya. Ditarik bahu Bu Cahya, dibawa ke dalam pelukannya. Pak Raska meneteskan air mata, ketulusan Bu Cahya dalam meminta maaf menggetarkan perasaannya. Bu Cahya menangis dalam pelukan suami yang ia rindukan. "Alhamdulillah, Ibu sadar sebelum terlambat." Pak Raska menarik nafas lega. Tak sia-sia ia menahan rindu sekian lama, untuk memberi pelajaran pada isterinya. "Iya, Ayah. Aku benar-benar meny