Hari berlalu cepat. Perut Citra semakin membesar. Si kembar sangat senang, setelah dijelaskan kalau adik mereka sudah ada di perut Citra. Mereka tinggal menunggu dengan sabar saja. Kebahagiaan semakin sempurna, saat mereka tahu kalau adiknya kembar. "Benar adik kita kembar, Buna?" Andra masih tidak percaya. "Begitu kata dokter, Sayang." "Seperti Andin, atau seperti Abang, Buna?" Tanya Andin sangat penasaran. "Belum tahu. Sabar menunggu mereka lahir ya." "Semoga adiknya satu seperti Andin, satu seperti Abang, aamiin," doa Andin. "Aamiin." Citra, dan Andra mengamini doa Andin. Mereka hanya bertiga di rumah, karena Cakra mengantar ayah, dan ibunya untuk memeriksa kesehatan mereka. "Kalian harus mendoakan kakek, dan nenek juga. Biar kakek, dan nenek sehat, dan panjang umur." "Iya, Bun