BAB 34

2041 Kata

Pagi hari, saat aku bangun, Denis masih di kamar, membuatku membatu saat melihatnya menatapku dengan seringai aneh yang menyebalkan. Dia sudah mandi dan berpakaian rapi membuatku tidak bisa berkutik saat dia mendekat dan mencium kening dan pipiku. Aku enggan menerima adegan romantis darinya, tetapi sama sekali tidak bisa menolak ataupun membalas, hanya menerima tanpa berniat untuk melakukan hal yang sama. Memang, kami suami-istri, tetapi itu hanya status semata, isi hati dan kenyataannya sangat berbeda. Tidak ada cinta ataupun rasa ingin melindungi di antara kami. Yang terjadi adalah yang sebaliknya. Ini memang ironi, tetapi lebih baik mengakui kenyataan daripada menikmati manisnya kebohongan yang ternyata hanya mimpi.             “Jangan terlalu tegang, kasus keduamu tidak seberat yang p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN