Author’s POV Seorang lelaki duduk di sebuah kursi kayu dengan kedua tangan terikat ke belakang. Kakinya juga dirapatkan lalu diikat dengan kuat, seolah takut bisa dilepaskan. Matanya ditutup dengan kain tebal. Sementara mulutnya dilakban agar tidak bersuara. Di depannya, terdapat seorang lelaki setengah baya sedang mengamati pergerakan lelaki tersebut, mempelajari apa yang mungkin dilakukan lelaki tahanan itu untuk melepaskan diri. Akan tetapi, lelaki muda itu hanya diam, tidak melakukan apa-apa. Dia sangat tenang, seolah tidak khawatir sama sekali dengan apa yang mungkin akan terjadi padanya. Lelaki muda itu sudah hampir tiga hari terikat di sana, dengan posisi yang sama dan keadaan serupa. Namun, dia sama sekali tidak bergerak atau mencoba melawan, seolah tidak

