Latihan karate Diana berakhir pukul 19.30. Diana segera membersihkan diri begitu dia memasuki kamarnya. Diana memilih skinny jeans dan atasan dari bahan katun yang lembut dengan lengan 7/8 dan karet di bawahnya. Rambutnya dibiarkan tergerai indah. Di rak sandal, dia mengambil salah satu koleksi wedges dari Staccato. Setelah menyemprotkan parfum VS kesukaannya, Diana segera berangkat. Rita sudah menunggunya di samping mobil. Setelah tiba di Grand City, David sudah menunggunya di depan arena ice skating. Dia terlambat lima belas menit. “Hai, Babe. Cantik seperti biasa.” David mengecup pipi Diana. Diana tersenyum menanggapi perkataan David. “Aku terlambat. Maaf.” “Tidak apa-apa. Aku tahu kau pasti sibuk dengan jabatan barumu. Aku sudah menyewakan sepatu untukmu. Ayo!” David menuntun Dian