“Apa agendaku hari ini, Leo?” tanya Diana. Diana dan Leo sudah berada di kantor CEO Luxinda. “Tidak ada. Hanya makan siang dengan Haris Sutanto, pengusaha properti. Dia sedang membangun sebuah hotel dan resort di Lombok. Pak Arifin yang menawarkan kerja sama.” Diana mengangguk mengerti. “Aku tidak suka bekerja dengan orang banyak. Jadi aku harap kau bisa menjadi mulutku di sini. Aku hanya akan menghubungimu. Jadi aku benar-benar membutuhkan bantuanmu, Leo.” “Baik, Nona.” Leo membungkuk. “Aku kurang suka dengan wangi ruangan ini. Carikan sesuatu yang menyegarkan. Tapi jangan buah. Atau mawar dan melati. Carikan yang lain. Aku ingin foto keluargaku di pasang di dinding. Kopi pagi jam delapan. Dua sendok kopi, dan satu sendok gula. Atur jadwalku maksimal sampai pukul enam. Aku tidak ing