Suasana di dalam lift sedikit tegang. Diana masih menunjukkan wajah yang masam. Dia benar-benar marah pada David yang tiba-tiba menciumnya di depan orang banyak, di kantor pula! David yang sekarang benar-benar penuh dengan keputusasaan. Dia melakukan hal gila seperti tadi. Tapi itu malah membuat Diana semakin jijik melihatnya.
“Maafkan saya, Nona. Saya bergerak kurang cepat.” Rita menunduk. Wajahnya menyiratkan banyak penyesalan.
Diana mengela nafas. Dia melirik Rita di pintu kaca. “Tidak usah dipikirkan. Semua sudah terjadi.”
“Saya benar-benar minta maaf, Nona.”
“Sudahlah. Jangan dibahas lagi. Aku marah pada David, bukan dirimu.”
Diana langsung keluar begitu pintu lift terbuka. Leo menyusul di belakangnya dan Rita berjalan paling akhir.
Diana langsung membuka berkas sesaat setelah d
