Segala persiapan pesta pertunangan David dan Diana sudah mencapai 90%. EO hanya diberi waktu satu bulan untuk mempersiapkan semua. Untung saja rumah makan yang akan disewa bersedia memberikan ruang untuk acara istimewa David-Diana. “Tada!! Aku datang!!” Sebuah suara cempreng dan penuh semangat tiba-tiba memenuhi kamar Diana. “Bella!! Kapan datang?” Diana segera turun dari kasur dan memeluk adik satu-satunya. Dia menaruh buku sejarah yang dibacanya begitu saja. “Baru saja datang. Tadi aku harus menyelesaikan tugas dosen untuk Jumat besok. Jadi jam enam baru bisa ke bandara Soetta.” Diana menggandeng tangan adiknya dan menuntunnya untuk duduk di kasur. “Dijemput Pak Heru?” tanya Diana. Bella mengangguk. “Bagaimana kuliahmu? Lancar?” “Yaa, baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir, Ka