Shila menghubungi Adhit untuk membicarakan masalah Ervan. Hanya dengan Adhit dia bisa membicarakan hal ini. Dia tidak mungkin membicarakannya dengan Rizal. Sambil menunggu balasan Adhit, Shila bersiap-siap pergi ke kantor. Dia membiarkan suaminya terlelap sewaktu dia pergi. Suasana hatinya kacau. Rizal tidak boleh membaca raut wajahnya dan bertanya macam-macam. Dia sedang tidak ingin berdebat dengan suaminya. Setelah menyerahkan segala keperluan kedua ratunya kepada pengasuhnya, Shila mengeluarkan motor dan pergi ke kantor. Sepanjang perjalanan pikirannya tidak menentu. Beberapa kali dia melamun dan beberapa kali kendaraan di belakangnya membunyikan klakson keras-keras. Pada kali yang ke sekian, Shila memilih menepi untuk beberapa saat. Dia tidak mau membahayakan keselamatan dirinya.