Foto yang terpampang di layar laptop itu mengganggunya. Susunan orang dalam foto itu mengusiknya. Dadanya berdesir-desir. Sebuah roller coaster melaju kencang di dalamnya. Mengitari sisi-sisi hatinya, menikung di kelokan tajam, menukik di turunan curam dan meluncur cepat tak terkendali. Jantungnya serasa merosot hingga ke perut. Foto ini datang, bersama foto-foto pernikahan Febi yang lain. Kegembiraan Febi jelas tergambar di sana. Di setiap petikan kamera yang merekam wajahnya. Wajah Ervan. Dan wajah-wajah lain kecuali mamanya. Shila sedikit masygul jika membayangkan perasaan mama Febi. Semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Seperti mama Febi. Seperti mamanya. Ketika dia menikahi Rizal, mama tidak sepenuhnya bahagia. Tapi mau bilang apa? Pintu kebahagiaan sejati