Kali ini, Jindan merasa perjalanan Jombang ke Surabaya terasa begitu cepat. Senyum tidak pernah lepas dari bibirnya. Beberpa pengendara yang lain bahkan saling berbisik saat di lampu merah, memerhatikan tingkah Jindan yang dirasa sedikit tidak normal. Namun, semua itu tidak membuat Jindan merasa malu atau minder. ‘Mereka tidak akan mengerti kebahagiaan yang aku rasakan.’ Dan Jindan terus berkendara dengan senyuman yang tidak pernah luntur. Pria itu berharap Bilqis belum tidur saat dia sampai nanti. Pukul delapan, Jindan memarkirkan motornya di depan. Motor istrinya masih berada di teras. Lampu di dalam rumah masih menyala. Dari dalam, dia mendengar suara langkah membuat bunga-bunga di hati pria itu semakin bemekaran. Seandainya bisa, akan dia persembahkan semuanya untuk Bilqis. “Belum