“Dek, tunggu sebentar ya. Aku mau meminta nomor hape Azzam dulu.” jindan segera menutup kembali pintu mobil setelah Bilqis mengangguk. Jindan tersenyum lebar. Dia pun kembali melangkah memasuki rumah makan dan meninggalkan Bilqis sebentar di samping mobil. Bilqis tidak tahu ada hubungan apa antara suaminya dan pria itu, tapi sepertinya mereka lumayan akrab. Mata Bilqis memandangi sekitar, berfikir bahwa ayahnya tidak akan secepat ini mengumumkan identitas aslinya. Baru saja istri Jindan itu hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba saja dia dikagetkan dengan sebuah amplop yang dilempar ke arahnya dan terjatuh tepat di depan mobilnya. Bilqis segera mencari siapa yang sudah melempar benda itu. Namun, matanya tidak menangkap siapa pun. Dia pun berjalan mendekat dan memungutnya. Bilqis berdeca