33. Royyan yang Aneh

1202 Kata

Desi tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Entah senyum jenis apa yang dia tampilkan. Perasaan gugup dan bahagia menyatu di hatinya. Dia sudah tidak sabar bertemu dengan Jindan. Jikapun nanti Jindan menolaknya, setidaknya dia juga akan mengalami hubungan yang buruk dengan Bilqis. Memikirkan itu saja sudah membuat Desi puas. Desi berbelok menuju toilet. Dia perlu merapikan diri dan menyemprot parfum khusus sebelum bertemu pria yang menjadi obsesinya. Di depan cermin, Desi mulai menyisir rambutnya dan kembali membubuhkan bedak di wajahnya. tidak lupa lipstik juga dioleskan ke bibirnya. Wajahnya sudah mulus tanpa minyak. Bibirnya sudah berwarna segar merekah. Desi menoleh ke kanan dan kiri, memastikan penampilannya sudah layak untuk bertemu Jindan. Namun, ada satu yang kurang. Desi membuka s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN