Sesampainya di rumah kontrakan, Bilqis segera masuk tanpa menunggu suminya. Seperti biasa, dia akan memarkirkan motornya begitu saja di teras dan masuk. Namun, alangkah terkejutnya dia saat melihat ruang tamu yang biasanya meja televisi hanya berisi stoples-stoples camilan, kini berisi dua piring cantik lengkap dengan sendok dan garpunya. Lalu bau apa ini? Seperti bau parfum, tapi bukan. Bilqis berjalan perlahan memasuki rumah sambil terus mengedarkan matanya. Apa suaminya itu yang menyiapkan semua ini? Entah kenapa Bilqis tiba-tiba merasa tersentuh. Suara jendela dibuka mengagetkan Bilqis. Dia langsung menoleh dan mendapati suaminya ternyata sudah memarkirkan motornya di dalam rumah, membuka jendela, juga gorden. Seketika Bilqis merasa malu. Dia hanya masuk dan memikirkan dirinya sendir