Bilqis sedang fokus dengan pekerjaannya saat suara telepon di mejanya berdering. Tanpa menoleh, Bilqis segera mengangkat gagangnya. “Halo?” “Bilqis, ada yang nyari tuh!” Suara Rita, sang resepsionis, terdengar. “Siapa?” tanya Bilqis dengan kening berkerut. Dalam hati, dia berdoa semoga bukan Jindan yang datang karena selama ini hanya dia yang datang mengunjunginya di tempat kerja. “Cowok yang kemarin,” jawab Rita sambil terkekeh. Bilqis mendengus. “Mau apa lagi suaminya itu ke sini? Apa dia ingin menjemputku lagi?” pikirnya. “Suruh nunggu sebentar, Mbak. Aku masih nyelesain pekerjaan,” jawab Bilqis dengan nada kesal. “Yakin? Pacarmu cukup tampan lho. Banyak melirik dia di sini,” goda Rita. “Dia bukan pacarku, Mbak!” “Iya, ya sudah. Aku suruh nunggu aja.” Rita pun menutup panggila