“Haira benar-benar menyebalkan.” Desah Bara dalam hati seraya menatap layar ponselnya yang dibiarkan tergeletak di atas meja. Benda itu sejak tadi tidak berhenti berdering, menampilkan satu nama yang masuk daftar panggilan cepat di kontak ponsel Bara. Oma. Bara tahu saat dia memutuskan untuk melibatkan Haira dalam mencari tempat tinggal selama berada di sini dengan sedikit memaksa, cepat atau lambat sepupunya itu pasti akan memberitahukan kepulangannya ke Indonesia pada seluruh penghuni rumah. Dan sialnya, orang rumah yang pertama kali menghubungi Bara adalah Oma. Wanita paruh baya yang selalu saja mendesak Bara untuk segera mengakhiri masa lajang. Padahal Bara masih begitu menikmati kesendiriannya dan belum ada keinginan untuk menghidupi anak gadis orang lain dalam waktu dekat. Andai