19. Sidang Perceraian: Pertama

1090 Kata

Suasana ruang sidang terasa tegang. Mariana duduk dengan tenang, sementara di seberangnya, Bara terlihat gelisah meski berusaha bersikap arogan. Ratna—ibu Mariana—hadir sebagai saksi dan duduk di sisi Mariana. Hakim mengetukkan palu pertama. “Sidang perceraian antara Saudara Bara Mahesa dan Saudari Mariana Cempaka dimulai. Berdasarkan berkas yang diajukan, pemohon, yaitu Saudari Mariana Cempaka, mengajukan gugatan cerai setelah tergugat menjatuhkan talak tiga. Apakah ini benar?” Mariana mengangguk. “Benar, Yang Mulia.” Bara langsung menyela, suaranya keras. “Tapi saya tidak ingin bercerai, Yang Mulia!” Mariana menoleh dengan ekspresi tajam, jemarinya yang terlipat di pangkuannya mengepal halus, menahan perasaan yang bergolak di dalam dadanya. “Kamu sudah menalak aku tiga kali, Bara.”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN