16. Meminta Restu Mariana

1115 Kata

Mariana melangkah masuk ke rumah orang tuanya dengan perasaan berat. Udara di dalam rumah terasa dingin. Hatinya sudah cukup terluka sejak mengetahui Bianca hamil, tapi kini ia harus menghadapi kenyataan lain yang mungkin lebih menyakitkan. Di ruang tengah, ibunya duduk di sofa dengan mata sembab, sementara ayahnya hanya diam dengan ekspresi datar. Mariana menelan ludah, menyadari bahwa kedatangannya pasti bukan tanpa alasan serius. “Duduklah, Mariana,” suara ibunya terdengar serak, seperti habis menangis cukup lama. Mariana menuruti, ia duduk di ujung sofa dengan tubuh tegang. Ia menunggu, tapi tidak ada yang langsung berbicara. Hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka beberapa saat. Akhirnya, ibunya menghela napas panjang sebelum berkata, “Kami ingin meminta izinmu untuk menikahk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN