"Ayah tidak menyangka kalau kamu tidak gentar menghadapi mereka semua tadi, Di. Ayah sangat bangga padamu." Sembari menyendok ikan balado, Pak Suhardi kembali memuji Dia. "Ya ampun, Yah. Kita ini sedang makan lho. Cana hitung sudah tujuh kali Ayah menceritakan hal yang sama. Apa tidak ada topik yang lain, Yah?" cetus Kencana kesal. Hatinya panas mendengar ayahnya terus saja memuji-muji sang kakak tiri. "Cana," Bu Isnaini memperingati sang putri dengan hanya memanggil namanya. "Maksud Cana, entah Ayah menceritakan soal bagaimana cara Ayah meyakinkan para peternak untuk membubarkan diri, atau kesepakatan apa yang telah kedua belah pihak setujui. Biar Cana nantinya bisa belajar. Begitu lho maksud Cana, Yah." Kencana dengan cepat meralat ucapannya setelah melihat delikan mata sang ibu. Ka