Dia tersenyum saat banyak pengikut yang men-DM-nya. Rata-rata dari mereka ingin tahu harga-harga tas yang ia spill tipis-tipis. Ketika makanan yang dipesan datang, ia menyantapnya dalam diam. Ia tidak mempedulikan obrolan Bayu beserta dua temannya. "Menurut pendapat Dia bagaimana?" Tiba-tiba saja Niko bertanya pada Dia. "Heh, bagaimana apanya?" Dia, yang memang tidak menyimak obrolan, balik bertanya. "Jangan mulai lagi, Nik. Dia tidak tahu-menahu soal dunia usaha. Dia tahunya belanja saja." Bayu mendecakkan lidah. Sebenarnya, ia muak sekali melihat Dia yang terus-menerus menscroll berbagai macam model tas di ponselnya. Gadis ini pasti ingin membeli tas lagi. Nafsu belanjanya memang di luar nalar. Dia meneguk minumannya hingga tandas. Bayu memang tidak pernah menganggapnya berotak. "Ja