42. Malam Penuh Hasrat.

1567 Kata

Bayu nyaris kehilangan keseimbangan saat Dia tiba-tiba melompat ke pelukannya. Tubuh Dia panas, napasnya tersengal, dan matanya terlihat bingung. "Dia, kamu ini kenapa sih?" Bayu berusaha menjauhkan Dia darinya, tetapi tangan dan kaki Dia mencengkeram erat tubuhnya. "Turun, Dia. Kalau kamu terus bergelantungan begini, kita berdua bisa jatuh!" Bayu berusaha mengurai pelukan Dia di lehernya. Namun, Dia tidak bersedia melepaskannya. Ia malah membenamkan wajah di lekuk lehernya. "Yu... tolong peluk," bisik Dia dengan mata berkabut. Sebenarnya, ia ingin berbicara lebih panjang, namun suara yang keluar hanya gumaman tertahan. Tubuhnya gemetar, bukan karena takut, tetapi karena sesuatu yang asing telah menguasai dirinya. Dia kembali merintih. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tetapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN