“Jika yang akan jadi suami kamu itu adalah saya, apa kamu juga akan mencintai saya sepenuh hati kamu?” tanya Sean. Dinda menatap Sean sekilas, lalu kembali tersenyum, dia tidak pernah terpikirkan kalau Sean sebenarnya memang mencintai dia, Dinda pikir Sean hanya bertanya untuk bahan obrolan mereka selama berada di sana. “Tentu, siapa pun dia, tidak mesti Anda,” jawab Dinda. “Kalau saya bilang, saya mencintai kamu, apa kamu akan percaya?” tanya Sean yang membuat Dinda menatap Sean sedikit lebih lama. “Saya tidak tahu,” jawab Dinda. “Kalau Saya tanya, kamu mau tidak jadi kekasih saya, yang mungkin saja akan menikahimu dan mencintaimu untuk selamanya, apa kamu akan menerimanya?” tanya Sean kembali. Kali ini membuat Dinda memalingkan tubuhnya dan menatap Sean. “Saya tidak suka di