Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, Sean kembali ke markasnya, dia mulai membuat halaman jual belinya dan memposting barang tersebut di website yang dia buat. Tak berapa lama setelah memposting barang jualannya, Sean mendapatkan beberapa notif pesan, dia langsung membukanya. “Saya tertarik dengan barang yang Anda jual, di mana kita bisa bertemu untuk membuat kesepakatan harga?” tanya beberapa orang peminat alat musik kuno tersebut. Melihat banyaknya peminat terhadap barang itu, Sean muncul ide untuk melelang alat musik tersebut. Dia menaruh harga 300.000 dolar untuk harga terendahnya, yang berani menaruh harga paling tinggi itulah yang menjadi pemilik alat musik kuno tersebut. Beberapa jawaban mulai di terima oleh Sean, ada yang berani menambahkan 10 ribu dolar dan lain-lainnya.