“Ah, hilang sudah kejantananku jika Ustaz Syakir tau aku tidak bisa baca Al-qur’an dan tidak bisa baca bacaan Shalat dengan fasih,” gumamnya lagi dengan keringat dingin mulai membasahi dahinya. Seorang lelaki keluar dari dalam ruangan bercat putih tersebut. “Siapa namanya Ustaz?” tanya Ustaz Syakir pada Sean, tapi Sean tidak menjawab karna masih menunduk, dia pikir pertanyaan tersebut juga diajukan oleh Ustaz Syakir untuk Ustaz Idris, bukan untuk dirinya, karna dia bukan Ustaz. “Nak Sean,” jawab Ustaz Idris. “Saya tinggal dulu Nak Sean ya, biar Ustaz Syakir yang akan mengajari kamu,” tuturnya lagi membuat Sean mengangkatkan wajahnya menatap Ustaz Idris. Begitu Ustaz Idris berlalu di hadapannya, pundak Sean di sentuh oleh Ustaz Syakir. “Mari Ustaz Sean ikut saya masuk ke dalam, kita b