Keesokan harinya. Dua anak buahnya Jordan membuka jeruji besi tempat Sean di tahan. “Bos menyuruh kami untuk membawamu ke hadapannya!” ucap salah satu pengawal pribadi Jordan. Sean menganggung lemah, efek cambukan semalam membuat tubuhnya menggigil, apa lagi dia tidur hanya beralaskan baju kemejanya. Mereka membawa Sean ke hadapan Jordan, dan Sean duduk berlutut di hadapan Jordan dengan wajahnya yang pucat. “Kamu hari ini juga harus ke luar negeri, lakukan pengobatan di sana dan jalankan misi kita dengan serius!” ucap Jordan sambil menjatuhkan tiket pesawat di hadapan Sean. “Dinda,” batin Sean yang sangat rindu pada Dinda, tapi dia tidak mungkin bisa pamit pada Dinda disituasi seperti ini. “Baik Bos,” jawab Sean, dia bangkit dan menuju kamarnya. Dilihatnya tiket yang ada di tangan