“Apa ban motor saya bocor juga karna ini?” tanya Dinda membuat Sean menggaruk kepalanya dan pura-pura tidak mendengar pertanyaan Dinda. “Suruh antar motor saya ke rumah, karna saya besok ada jadwal di luar rumah,” lanjut Dinda lagi sambil tersenyum tipis dan kini bersiap untuk turun dari mobilnya Sean. “Beres,” jawab Sean mengacungkan jempol dengan percaya diri setelah Dinda berada di luar mobilnya. “Batu itu di buang saja, nanti saya ganti sama batu permata, biar lebih indah,” goda Sean membuat Dinda tersenyum malu dan menutup wajahnya. “Saya pulang ya,” pamit Sean pada Dinda. “Oke, hati-hati di jalan,” jawab Dinda sambil melambaikan tangannya pada Sean. Sean melajukan mobilnya kembali, sedangkan Dinda menatap bongkahan batu di tangannya, dia tersenyum geli mengingat ledekan Sean dan