Tiffany bangun dari tidurnya, dia berlari ke kamar mandi lalu memuntahkan sesuatu disana. "Hoek.. huekk..." dia terus memuntahkan isi yang ada diperutnya, hingga lima menit kemudian Tiffany keluar dari kamar mandi dan duduk di tepi ranjang. Wajahnya terlihat pucat dan lemas. Sejak pertama Tiffany mual-mual, semakin hari semakin sering dia muntah. Diliriknya jam dinding diatas nakas. Baru jam tiga pagi. Tiffany mengelus perutnya yang sudah terlihat menonjol. Lalu dia keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil air minum, sambil mengecek bahwa Raka sudah pulang atau belum. Pasalnya, lelaki itu sedari kemarin tak kunjung pulang. Entahlah Raka kemana dan tidur dimana. Tiffany berharap semoga Raka baik-baik saja diluar sana dan cepat pulang. Sebelum ke dapur, Tiffany