Husein membaringkan tubuh Rara di ranjang. Hari ini, Rara sudah boleh pulang dengan catatan harus bedrest. Setelah Rara bangun, Rara menjadi pemurung. Ia tak banyak bicara meskipun Husein selalu mengajaknya becanda. Rara tetap saja tak mau berekpresif. Husein mengusap pipi Rara yang sedikit tirus. Dalam hati, ia terus menyalahkan dirinya sendiri yang tak bisa menjaga Rara sesuai janjinya.
"Makan dulu ya! kakak suapin." ucap Husein yang hanya diangguki Rara. Dengan segera Husein mengambil bubur yang sudah di siapkan pembantu barunya, Bu Mira.
"Buka mulutnya, yang lebar!" Rara membuka mulutnya, ia tak suka bubur, tapi mau menolak pun ia sudah malas. Ia ingin mempertahankan dirinya dengan mode diam. Kalau dia menolak makan, itu artinya dia harus berdebat dengan suaminya.
"A! ngeng ... nge
