42. Tentang Aldrik 2

1280 Kata

Anjani memakan makanannya dengan lahap. Tapi, masih dengan beretika dan beradap. Ia makan sambil duduk manis di kantin kampusnya. Sepasang mata, sedaritadi mencuri-curi pandang kearahnya. Jangan harap Anjani tidak tau. Anjani sudah dari lama merasa kalau Dosennya itu selalu melirik kearahnya. "Uhukk uhuuk!" karena tak hati-hati, Anjani tersedak makannya sendiri. Dengan spontan, Aldrik langsung mendekati Anjani. Mengurut pelan punggung Anjani sampai gadis itu tenang. Sontak, aksi Aldrik mengundang banyak mata. Bahkan, tak sedikit ciwi-ciwi yang histeris karena tingkah Aldrik yang bagai superhero untuk Anjani. Krasak krusuk pun jadi terdengar jelas. Dalam hitungan tak lebih dari lima menit, Anjani sudah jadi bahan pembicaraan. Anjani bangkit dari duduknya. Meninggalkan makanan yang bahka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN