14. Who?

1132 Kata

Husein menatap tajam pantulan dirinya di cermin. Wajahnya memerah, menunjukkan amarah. Sudah tiga hari ini Rara menghilang. Husein sudah berulang kali menelfon Mama Rara, menanyakan keberadaan gadis itu. Tapi hasilnya nihil. Mama Rara sama sekali tak mengetahuinya. Husein juga tak melihat Rara hadir di kampus. Husein menggaruk pipinya dengan kasar. Pikirannya berkecamuk. Antara khawatir dan marah. Khawatir karena takut Rara kenapa-napa. Mengingat Rara itu orang yang ceroboh. Dan dimana Rara tinggal, masih membuat otak Husein dipenuhi pertanyaan. Husein marah karena Rara telah lancang membohonginya. Dan ketakutan-ketakutan Husein mengusik pikirannya. Takut Rara pergi meninggalkannya, takut Rara tak lagi mencintainya. "Ahhh s**t! Kenapa gue jadi bucin lahir bathin!" maki Husein dalam hati.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN