22. Date

2950 Kata

Mata itu ... Setelah sekian lama, kini Ron melihatnya. Berpandangan. Sejenak saja sebelum kemudian Ron fokus memeriksa kandungan. Perut Livia sedang Ron dengarkan dengan stetoskopnya, ada detak jantung di sana. Livia sendiri kaku dibuatnya. Meremas jemari yang saling bertaut di atas d**a. Sementara Kairul, suaminya, berdiri di belakang Ron seraya bersedekap berikut raut datarnya. "Sakit?" tanya Ron. Livia menggeleng. Sudah tak dirasa lagi. Dan Ron pun selesai melakukan rangkaian pemeriksaan. Dia menghadap Kai, lelaki yang menghubunginya, meminta Ron datang saat itu juga. "Jangan kelelahan, jangan terlalu banyak pikiran, ibu hamil tidak boleh stres dan lelah berlebihan." Baik Kai maupun Livia, mereka terdiam. "Oh ya, saya resepkan vitamin, nanti tinggal beli saja di apotek." Dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN