21. First Night

1743 Kata

Ron melepaskan tuxedonya, dia menyisakan kaos putih polos yang begitu pas melekat di badan hingga cetakan tahu kotaknya remang-remang terpampang ... di indera penerawangan Larissa. Ehm. "Larissa, mau aku atau kamu dulu yang mandi?" Larissa terkesiap, dia sedang menatap takjub tubuh paman (sorry) suaminya secara diam-diam lewat cermin, Larissa sendiri sedang membersihkan riasan di wajah. "Paman duluan saja." Agaknya Ron kesal, sudah menikah pun masih saja dipanggil paman. Hingga sebelum memasuki kamar mandi, Ron mempertanyakan, "Mau sampai kapan memanggilku Paman?" Jantung Larissa berdetak tidak wajar, dia sampai tergagap. "La ... lalu, aku harus memanggilmu apa?" Jangan bilang ... Sayang? Aduh, Larissa menjerit dalam hati saking senangnya kalau memang itu benar. "Panggil nama saja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN