Ron lembur, sehingga Larissa menunggu dan tertidur di sofa. Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, di rumah sakit Ron sedang merapikan meja kerjanya, kemudian dia memakai jaket setelah melepas jas dokternya. Saat mengambil tas tangannya, pintu ruangan terbuka. "Dok." "Iya?" Suster yang memang terbilang paling dekat dengan Ron daripada suster yang lain itu kini menghampirinya. Sambil tersenyum suster itu bertanya, "Sudah mau pulang?" Ron mengangguk dan juga senyum mensponsori wajah tampannya. "Boleh saya minta tolong, Dok?" Tidak mungkin Ron menolak, dia mengangguk untuk kali kedua. Suster itu pun menggaruk tengkuknya, terlihat jelas bahwa dia salah tingkah, kesenangan karena merasa dokter tampan nomor wahid di rumah sakit itu memang hanya tidak bisa menolaknya. "Ponsel saya ma