Wajah kak Biyan sejak tadi aneh dan terlihat tegang, aku tau pasti kak Biyan marah karena kejadian tadi siang, walau secara teori aku bisa mengerti tapi masalahnya teori itu gampang tapi tidak dengan praktek, jadi aku memutuskan untuk menunda malam pertama kami sampai masalah kepindahan kami ke rumah kontrakan selesai, dan sepertinya itu membuat kak Biyan mendiamkanku. Setelah menyelesaikan pembayaran hotel, kak Biyan membawaku menuju rumah kontrakan menggunakan taksi, suasana terasa hening karena kami sama-sama diam sepanjang perjalanan. Sesekali aku melirik ke arah kak Biyan yang memilih memandangi jalanan macet dibandingkan mengajakku bicara. "Maaf Pak, taksi saya hanya bisa berhenti di depan gang ini" kekakuan kami terpecah begitu mendengar suara supir taksi. Aku melihat gang kecil d