Bertanggung Jawab

2048 Kata

Rania keluar dari kamar mandi, disambut senyuman Rehan secerah mentari pagi. Nikmat mana lagi yang ingin didustakan, memiliki calon suami super ganteng, perhatian, dan sikapnya yang super duper manis. Rania wajib bersyukur. Meski untuk mendapatkannya penuh lika-liku dan derai air mata serta pengorbanan yang tak sedikit harganya. Tapi untuk hasil sekarang, itu lebih dari cukup, malah mungkin lebih bagi Rania. "Kamu beneran cuci piring?" tanya Rania, melihat celana Rehan tampak sedikit basah terkena cipratan air. Rehan menyengir, berjalan menghampiri Rania dan langsung memeluknya. "Wangi banget sih calon istri aku." Dekapan Rehan begitu erat seolah takut Rania akan kabur, disusul kecupan-kecupan manja mendarat di atas kepala Rania yang basah. "Jadi pengen khilaf lihat kamu basah-basahan be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN