"Sekarang kamu milik saya, Rania. Jadi apa pun tentang kamu, saya perlu tahu. Bahkan hal sekecil apa pun, termasuk tahi lalat di p****t kamu pun saya perlu tahu." Perkataan Rehan barusan benar-benar mengusik Rania. Ia tak tahan lagi dengan kelakuan lelaki di hadapannya, menurutnya Rehan sudah cukup keterlaluan. Rania tak bisa mentolerir lagi, karena menurutnya Rehan hanya sekadar membeli keperawanannya bukan hidupnya. "Enggak bisa gitu dong Pak," sergah Rania, mulai menunjukkan taringnya. Tak lagi memikirkan kesopanan, dengan berani Rania menatap tajam Rehan yang sedang memandangnya dengan serius. "Perlu saya perjelas agar tidak terjadi salah paham, yang Pak Rehan beli itu keperawanan saya bukan hidup saya. Jadi Pak Rehan tidak perlu tahu apa pun soal kehidupan saya, terutama yang bersi