Leonard menahan senyum melihat adiknya menekan Milea dan bertanya dengan nada keras. Dari situ sudah disimpulkan kalau Kiara setuju dengan perasaannya pada Milea. Sayangnya si pemilik hatinya justru tidak. Ia menahan semuan kata-kata yang hendak keluar dari mulut dan menikmati menatap Milea yang salah tingkah. “Milea, kenapa diam? Kakakku nggak cukup baik buat kamu?” Milea terkesiap lalu menghela napas panjang. “Bukan gitu, Kiara.” “Lalu apa? Kok bisa kamu nolak kakakku? Dia hebat loh.” “Memang, Pak Leonard sangat hebat.” “Jadi, apa yang bikin kamu nolak dia?” “Karena, itu, ah, Kiara.” “Kok jadi gugup gitu? Santai aja jawabnya.” Kiara tersenyum, menepuk-nepuk pundak Milea yang saat ini sedang menunduk malu. “Aku tahu kamu juga suka sama kakakku 'kan? Ya udah, sih, jadian aja kalian.