Johan mengangkat tubuh Lady dan membaringkan ke sofa ruang tamu. Berdiri di samping Lady, dengan satu tangan meremas d**a dan tangan yang lain mengusap area intim dengan lembut dan penuh pemujaan. Jangan sampai berbuat kasar karena takut kalau apa yang dilakukannya menyakiti Lady. “Aah, terus, Ka. Teruus—” Keringat membanjiri tubuh Lady. Dengan kepala terlontar ke belakang. Dadanya diremas dengan keras sementara jari Johan terus membelainya. Pengalaman erotis yang membuat tubuhnya menggelinjang tanpa henti. Tidak peduli dengan hal lain, yang diinginkannya adalah terus berlanjut kemesraan dan cumbuan panas ini. “Kamu masih perawan?” tanya Johan saat menghentikan gerakan jarinya. Lady mengangguk dengan wajah memerah. Bibirnya lembab serta tubuhnya basah oleh keringat dan rambut menempel