Dugaan dan ketakutan Clarissa menjadi kenyataan saat melihat rumah orang tuanya dikepung. Ada puluhan orang berdiri di luar pagar, meneriakkan namanya dengan ponsel teracung di udara. Beberapa petugas keamanan dan perawat berusaha menghalau mereka. Clarissa meremas jari- jari di atas pangkuan. Menatap kerumunan dengan gentar. Ingin menerjang keluar tapi harus memikirkan keselamatan kedua orang tuanya. Ia menyesal hanya membawa sedikit bodyguard, padahal kondisi sedang genting seperti sekarang. “Clarissa! Keluar!” “Pelakor kurang ajar!” “Clarissaaa! Bisa-bisanya telantarin orang tua sendiri!” Beragam cacian dilontarkan mereka tanpa peduli kalau suara yang keras menganggu orang lain. Clarissa yang frustrasi ingin turun dari mobil tapi ditahan oleh Milea. “Bisa nggak kita nunggu Kak Dant