Arsen tidak bisa menahan senyumannya ketika dia mendengar penjelasan sang dokter. Di sisi lain dia merutuki dirinya sendiri yang ceriboh, bagaimana bisa tidak menyadari keberadaan sang anak di dalam sana? dia sangat rapuh, masih kecil dan Arsen melakukannya dengan sangat kasar sebelumnya. “Maafin Papa ya, Nak,” ucap Arsen demikian. Dia menggenggam tangan sang istri kemudian menciumnya. Bersyukur atas keadaan yang terjadi sekarang. Dia mendapati kalau Rose ternyata sedang hamil. Arsen terkekeh sendiri menyadari perubahan hormone Rose, ternyata ini sangat dipengaruhi oleh si kecil di dalam sana. Tidak sabar memberi kabar ini pada Rose, kemudian mereka pergi ke dokter kandungan. Arsen ingin melihat sekecil apa gumpalan darah yang ada di Rahim sang istri itu. Namun, malam sudah larut. Sepe