[43]

1141 Kata

Ucapan Giselle barusan membuat Andrew mengulum senyumnya. Menyesap sedikit kopi bagiannya. Serta membiarnya gadis yang ada di depannya ini kembali mengunyah slice kuenya dengan lahap. Terlihat dari caranya menggunakan alat makan, sepertinya gadis itu baru menggelontorkan sebagian kekesalannya lewat ucapan tadi. Andrew paham kenapa Giselle seemosional itu. Sepanjang ia tahu sosok Nami di klub itu sejak muncul hingga menyudahi pertunjukkannya, binar di mata gadis itu tak ada. Sama sekali. Kosong dan penuh dengan keterpaksaan. Apa yang membara di bola mata indah itu hanya sebatas kewajiban. Bukan dari lubuk hatinya. Meski banyak yang tergoda, tapi mereka hanya bisa menyentuh tubuhnya saja. bukan hatinya. Dan Andrew tak ingin itu disuguhkan untuknya. Ia ingin apa yang ada pada diri Nami—ata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN