[42]

1327 Kata

“Kau tak keracunan makan pagi, kan?” tanya Fania sekenanya. Tangannya sibuk memotong steak yang menjadi sajian makan kali ini. Ia harus merelakan waktu paginya di luar hotel, untung saja ini Milan di mana banyak bertebaran toko yang bisa ia kunjungi di pagi hari. Kendati begitu, Fania agak heran setelah bertemu dengan Andrew kali ini. Selain tampang Andrew yang terlalu ceria, pria itu tak henti-henti memandangi ponsel seolah ada harta karun di sana. “Bisa bicara yang enak untuk kudengar?” Andrew berdecak kesal. Ia pun menyimpan ponselnya dan kembali menikmati sajian yang ada di depannya. “Bukankah nanti siang kita ada perjamuan? Kenapa kau memilih menu berat untuk mengisi perut.” Fania mencibir. “Kau pikir salah siapa aku memilih sajian seperti ini? seharusnya pagi tadi aku makan sandwic

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN