Mbok Latri datang dengan seseorang. Beliau tersenyum lebar saat melihatku, kemudian mempercepat langkah untuk mendekat. “Namanya Syifa, Neng. Dia jadi asisten rumah tangga juga di komplek ini. Dia pandai naik motor, jadi Neng Asha bisa diajarin sama dia.” “Saya Syifa,” ujarnya memperkenalkan diri, berikut menggosok lengan ke baju, baru mengulurkan tangan. “Neng katanya mau diajarin motor, ya? Kebetulan ini bidang saya. Kalau ke pasar biasanya pakai motor sendiri, karena dikasih sama Bu Bos.” “Saya Asha,” sambutku. “Jangan terlalu formal, Mbak. Panggil nama saya saja, soalnya Mbak kayak lebih tua dari saya. Sebelumnya saya mau ngucapin terima kasih banyak karena mau ngajarin naik motor. Mbak Syifa bisa langsung kasih tahu kapan-kapan saja ada waktu senggang. Saya nurut sama Mbak.” “Kalau