Akhirnya Putri Xien sampai di depan kamar Pangeran Rexi dengan napas terengah-engah. Dengan jantung berdetak kencang, Xien membuka daun pintu kamar Pangeran Rexi. Menyiapkan mentalnya untuk menghadapi kemungkinan terburuk jika dia telat untuk melaksanakan tugasnya membantu Pangeran Rexi terlepas dari kutukannya. Sesekali Xien menatap ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 22:15. Tak banyak waktu baginya untuk berbasa-basi. Dengan keberanian yang kuat, Xien menghampiri Pangeran Rexi yang sedang tertidur lelap. Karena saat Xien dipanggil oleh Permaisuri, Pangeran Rexi berpamitan untuk tidur terlebih dahulu.
Xien semakin mendekatkan diri ke arah Pangeran Rexi dan dengan sisa keberanian mencoba membangunkan Pangeran Rexi.
"Ngh.. ada apa Putri?" Pangeran Rexi menatap sayup ke arah Xien ya
