26: Fitting Baju Pengantin

1964 Kata

Dua orang itu selalu menebarkan senyuman selama perjalanan, bahkan Bagas tak mau melepas tangan Dara dari genggamannya. Dara pun memilih senderan manja di bahu lebar Bagas. Maklum lagi bucin-bucinnya. "Ngantuk, hm?" Tanya Bagas merapikan rambut Dara. Dara menggeleng. "Aku cuma capek." Jujurnya karena seharian penuh belum istirahat. Bagas langsung menempelkan punggung tangannya ke dahi dan leher Dara. "Mau ke Dokter?" Tawar Bagas cemas meskipun tubuh Dara tidak panas. Dara menggeleng. "Puk-puk in aku." Pintanya merajuk manja. Bagas tersenyum geli, langsung melakukan perintah gadis ini, dengan sayang lelaki itu menepuk-nepuk kepala Dara layaknya Bapak yang lagi menidurkan anaknya. "Pak sudah sampai." Ujar supirnya. Bagas mengangguk singkat, selanjutnya mengelus pipi chubby Dara. "Ban

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN