"A-pa?" Alden tercengang. Dara tersenyum sangat puas melihat raut syok lelaki itu, dengan sengaja Dara mendecih remeh. "Iya kenapa, aku gak semiskin itu sampai harus ngemis-ngemis harta." "Kamu gak miskin malahan sayang." Sahut Heri memang anti kata miskin, selama ini ia mencari uang memang demi istri dan anaknya. Jadi ia sangat marah saat orang lain justru merendahkan Putrinya. Alden dan Yura terlihat seperti habis disambar geledek, ketar-ketir gak karuan. Bagas yang sejak tadi diam pun memilih tetap diam tak ikut campur, Adiknya memang perlu diberi pelajaran. "Kamu pikir kamu siapa bisa hina anak saya? Kalau berani lawan saya!" Tegas Heri memeluk tubuh Dara erat. Yang sontak membuat pengunjung yang sejak tadi menjadi penonton iri. "S-saya ... saya." Alden bergerak gelisah, sialan ba